Saat ini saya
akan menyematkan predikat game thriller, horor, misteri, dan
supernatural terbaik di tahun 2016 untuk Oxenfree. Buah karya Night
School Studio yang dikembangkan sejak tahun 2014 ini berhasil membuat saya
terpesona dengan banyak hal di dalamnya. Menurut saya, Oxenfreemerupakan
langkah awal terbaik bagi studio yang baru saja menelurkan satu buah game ini.
Pertama kali
mendengarnya, kamu mungkin merasa sangat asing dengan judul game ini.
Namun kalau kamu sudah memainkannya, maka saya yakin nama Oxenfree justru
akan terpatri kuat dalam ingatanmu. Setidaknya itu yang terjadi pada saya.
Sutradara penentu ending drama remaja
Apa yang barusan
saya mainkan? adalah impresi awal saya setelah menyelesaikan Oxenfree dalam
kurun waktu enam jam. Agak sulit bagi saya mencerna cerita dalam game ini.
Oxenfree menempatkan
kamu sebagai Alex, remaja perempuan yang baru saja kehilangan kakak kandungnya,
Michael, serta melalui perceraian kedua orang tuanya. Sang ibu kemudian menikah
kembali dan ia dihadapkan kepada situasi canggung dengan saudara tiri barunya
bernama Jonas.
Ren, sahabat masa
kecil Alex, menyadari kondisi pelik tersebut. Ia berinisiatif membawanya
berpesta ke Pulau Edward. Alex menerima ajakan tersebut dan ia mengajak
Jonas bersamanya. Di sana mereka bertiga berjumpa dengan Nona dan Clarissa.
Nona adalah gadis yang ditaksir oleh Ren, sedangkan Clarissa merupakan mantan
kekasih Michael sekaligus teman karib Nona.
Ya, Oxenfree tidak
sekadar mengajakmu untuk memecahkan misteri yang terjadi di pulau Edward.
Penggerak utama cerita di game ini adalah hubungan antara kelima
remaja ini. Kamu akan berperan sebagai sutradara yang mengarahkan bagaimana
drama para remaja ini akan berakhir. Happy atau bad ending?
Semua berada di tanganmu.
Narasi interaktif dengan cerita yang tersirat
Yang menjadi
keunikan Oxenfree adalah narasinya. Elemen ini disajikan
sebegitu rupa sehingga pemain hanya bisa menangkap inti cerita melalui
interaksi antar karakter. Kamu cukup menyeleksi kata-kata yang akan
dikeluarkan Alex saat berinteraksi. Secara tidak langsung, hal ini juga akan
membentuk kepribadian Alex sesuai kata-kata yang kamu pilih.
Penulis Oxenfree berhasil
menunjukkan kelasnya. Skrip dialog karakter benar-benar terasa nyata. Walau
cukup banyak kosakata yang mungkin hanya bisa dipahami bagi kamu yang sudah
terbiasa berkomunikasi dengan orang asing, cerita yang disajikan melalui
interaksi antar karakternya terasa intens.
Berbicara
mengenai gameplay, jangan harap adanya sistem kustomisasi senjata
semacam Resident Evil di Oxenfree. Alex hanya bersenjatakan
sebuah radio yang bisa kamu putar pada frekuensi tertentu. Mekanisme ini
bertujuan untuk membuka komunikasi dengan makhluk supernatural yang muncul
di beberapa tempat.
Menariknya lagi,
radio ini juga bisa mengiringi petualangannya dengan musik yang mengingatkan
saya akan era peperangan di film-film zaman dulu. Tidak hanya itu, developer
ternyata menyembunyikan rahasia dalam radio.
Game dengan pengisi suara terbaik
Satu faktor lain
yang membuat Oxenfree terasa hidup adalah para pengisi suaranya.
Sebagai penggemar game maupun anime Jepang, ini pertama
kalinya saya akui bahwa industri game Barat ternyata memiliki talenta
pengisi suara yang berkualitas.
Momen saat saya
terpana menyaksikan betapa hebatnya akting pengisi suara Eren di anime
Attack on Titan terulang dalam Oxenfree. Setelah memainkannya, saya
rasa Oxenfree adalah game yang memiliki kualitas sulih
suara tinggi, di atas beberapa visual novel Jepang yang hanya menjadikan suara
sebagai nilai jual karakter moe.
Presentasi yang menawan dan mencekam
Visual di Oxenfree merupakan
salah satu yang terbaik di awal tahun ini. Dunia dalam Oxenfree terkesan
seperti lukisan. Sang artis utama yang juga merupakan alumnus Disney
senantiasa berhasil membuat saya takjub dengan dunia yang ia ciptakan. Tidak
bosan-bosannya saya menjelajahi beberapa sudut tempat hanya untuk menikmati
lingkungan dan memanjakan mata saya.
Desain
karakternya juga cukup sukses menarik penggemar, terbukti dari cukup
banyaknya fanart yang bermunculan di Tumblr milik
Night School Studio dalam waktu beberapa hari setelah game ini
dirilis. Saya pribadi menyukai desain karakternya
karena sekilas mirip dengan seri kartun Disney seperti Kim
Possible.
Berbicara
mengenai makhluk supernatural dalam Oxenfee, setidaknya beberapa kali saya
dibuat kaget karena kemunculan tiba-tiba makhluk ini seiring dengan efek
suara yang membuat jantung berdetak kencang. Permainan transisi layar juga
dieksekusi dengan hebat. Developer cukup berhasil mendesain atmosfer
permainan yang mencekam.
Salah satu yang
cukup berperan dalam menciptakan kengerian Oxenfree adalah musik
pengiringnya. Bisa saya bilang, musik gubahan scntfc cukup berhasil
menggambarkan situasi yang dialami oleh Alex dan kawan-kawan. Tapi tidak cukup
untuk membuat saya merasa memorable dengannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar