Square Enix
Montreal, studio game di balik kehadiran game mobileberkualitas
seperti Lara
Croft: Relic Run dan Hitman GO,
baru-baru ini merilis sebuah karya baru berjudul Lara Croft GO. Game terbaru
tersebut tidak hanya memiliki kemiripan judul dengan karya-karya mereka
terdahulu, namun juga mempunyai gameplay yang mengingatkan
saya pada keduanya.
Eksistensi Lara
Croft GO telah menyita perhatian saya sejak pertama
kali diperlihatkan pada ajang E3 2015 bulan Juni lalu. Keindahan
grafis, keluwesan animasi, serta musik latar yang seolah menghipnotis membuat
saya memiliki ekspektasi tinggi terhadap game ini. Apakah
harapan tersebut dapat terjawab dengan baik? Mari mengikuti pengalaman saya
yang telah menamatkan Lara Croft GO di bawah ini.
Familier tetapi Berbeda di Waktu yang Sama
Bagi saya yang telah
memainkan Lara Croft: Relic Run dan Hitman GO,
tampilan dan gameplay Lara Croft GO langsung terasa begitu
familier. Saya dapat mengendalikan sang Tomb Raider
semudah pada game endless runner Lara Croft: Relic Run, namun
dikemas dengan tampilan dan gameplay yang menjadi ciri
khas Hitman GO.
Bicara
mengenai gameplay, Square Enix Montreal pernah
menyebutkanbahwa desain Lara Croft GO dibuat
berdasarkan Hitman GO yang telah mereka rilis tahun lalu.
Sehingga tidaklah mengherankan bila petualangan Lara menginvasi tempat keramat
di sini terlihat mirip dengan aksi Agent 47 dalam Hitman GO.
Simpel Sekaligus Menantang
Tidak sulit untuk
memahami apa yang harus dilakukan Lara di setiap level. Apabila Agent 47
memiliki variasi misi pada setiap level yang ia lewati di Hitman
GO, maka tujuan Lara di sini hanya satu yaitu mencapai titik finis. Ia
harus melewati berbagai musuh serta memecahkan serangkaian puzzleuntuk
mencapai tujuan akhir.
Lara Croft GO memiliki premis yang berbeda dari game
Tomb Raider lain. Apabila seri Tomb Raider di console maupun PC
menitikberatkan pada elemen action yang dibumbui dengan puzzle, maka Lara
Croft GO di platform mobile justru memiliki gameplay sebaliknya.
Sebagian besar waktu saya dihabiskan dengan memutar otak untuk
menyelesaikan puzzle dengan sedikit bumbu aksi Lara
mengalahkan para monster.
Permainan
berlangsung dengan sistem turn-based. Lara dapat berjalan,
melompat, hingga bergelantungan ke mana pun sesuai dengan lintasan yang telah
ditetapkan. Setiap kali ia selesai melangkah, maka semua objek maupun makhluk
di level baru akan melakukan pergerakannya.
Sistem ini membuat
saya harus pintar mengantisipasi pergerakan monster maupun objek di setiap
level. Mirip permainan catur, saya dituntut untuk membayangkan dinamika level
beberapa langkah ke depan sebelum mengambil keputusan akan bergerak ke mana.
Salah mengambil langkah dapat menyebabkan Lara tewas, atau puzzle menjadi
tidak terpecahkan yang hanya dapat diperbaiki dengan mengulang level
kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar